Sabtu, 02 Juni 2012

MACAM-MACAM TEKNIK DASAR SENAM LANTAI



YOK BELAJAR !!!!!!!!!
BATALYON SENAM  SEHAT 
SENAM LANTAI
The study's of session 4

 
Tujuan Pembelajaran :
1.      Siswa dapat melakukan gerakan Guling Kebelakang (Back roll)
2.      Siswa dapat menyebutkan Kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan berguling ke belakang
3.      Siswa dapat melakukan gerakan  Meroda (cartwheel)
4.      Siswa dapat melakukan gerakan Round Off
5.      Siswa dapat melakukan gerakan . Headstand


B. Guling Kebelakang (Back roll)

Senam lantai guling belakang adalah gerakan badan berguling kearah belakang melalui bagian belakang badan mulai dari panggul bagian belakang, pinggang, punggung, dan tengkuk. Guling ke belakang pada prinsipnya sama dengan guling depan,  di mana posisi badan tetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada. Bedanya dengan guling depan terletak hanya pada arah yang berlawanan.

1. Guling Belakang Kaki di tekuk

Gerakan guling belakang dapat dilakukan sebagai berikut.

 


a. Pada prinsipnya adalah sama dengan gerakan guling ke depan. Yang membedakan hanya arahnya ke belakang. 

b. Gerakan ini dapat dilakukan dengan posisi siap (berdiri) diteruskan kedua kaki jongkok kemudian turunkan punggung ke matras untuk memulai mengguling. Sedangkan saat mengguling biarkan kedua paha tetap mendekat ke dada dengan tujuan agar badan tetap dapat membentuk bulatan. 

c. Selanjutnya gerakan guling belakang di akhiri dengan posisi jongkok kemudian diteruskan dengan berdiri.

Beberapa kesulitan yang sering dihadapi oleh para pemula adalah sulit mengguling lurus ke belakang. Umumnya kesalahan itu karena terhambat oleh bagian kepala. Oleh sebab itu yang perlu dilakukan adalah agar kepala tidak menjadi penghalang maka ketika posisi akhir guling, maka kepala harus tetap dalam keadaan di dekatkan ke dagu. Kemudian, kedua telapak tangan harus ikut membantu mendorong ke atas anggota badan bagian atas agar badan mudah

menguling ke belakang. 

Kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan berguling ke belakang, adalah sebagai berikut.

a. Gerakannya tidak berguling ke belakang, tetapi menjatuhkan punggung badan ke belakang sehingga badan tidak membentuk bulatan. Hal ini menyebabkan tidak dapat mengguling. 

b. Pada saat berguling kedua lutut tidak ditarik ke dekat dada, badan dan kaki tetap terangkat sehingga jatuh telentang.

c. Ketika kedua ujung kaki menyentuh matras, tidak menolakkan kedua tangan pada matras sehingga kedua tangan tidak lurus, badan dan kepala tidak terangkat. Akhirnya badan berguling ke arah samping kiri atau kanan

d. Pada saat badan berguling, sebelum kedua ujung kaki menyentuh matras, kedua tangan sudah ditolakkan dengan kuat sehingga badan terangkat melayang di udara dan jatuh tertelungkup.

2. Guling kebelakang Akhiran Kaki Lurus

Bedanya dengan guling ke belakang kaki di tekuk adalah pada gerakan akhir. Pada gerakan akhir kedua kaki lurus seperti urutan gambar di samping kanan, kemudian di lanjutkan dengan posisi akhir berdiri kedua tangan lurus ke atas.


 

Dalam melakukan gerakan guling kebelakang yang harus diperhatikan

adalah:

a. Usahakan badan pada saat pelaksanaan selalu membentuk bulatan, dengan tujuan agar dapat dengan mudah melakukan putaran ke belakang. 

b. Manfaatkan daya dorong putaran ke belakang agar memudahkan gerakan akhir. 

c. Saat badan dalam posisi ditengah, maka pada saat itu secara bersamaan, kedua tangan membantu untuk mengangkat kepala, agar tidak terbebani oleh anggota

badan. 

d. Seringkali kesalahan para pemula adalah melakukan putaran badan ke belakang terlalu pelan. Sehingga yang terjadi adalah badan sulit terangkat. Akibatnya gerakan yang dilakukan terkesan sangat berat. 

e. Gerakan guling belakang kaki lurus ini pada dasarnya juga tidak terlalu sulit jika sudah diketahui teknik dan strateginya.

3. Guling Kebelakang Awalan dan Akhiran Kaki Lurus 

Gerakan guling ke belakang kaki lurus, pada prinsipnya hampir sama dengan gerakan guling belakang. Perbedaannya terletak pada pada saat gerakan awalan kedua kaki di luruskan sampai menumpu di matras. Pada saat menumpu kedua tangan berada di samping kiri dan kanan kedua kaki dengan tujuan membantu menahan jatuhnya badan agar tumpuan di matras tidak terasa keras. 



Selanjutnya   melakukan gerakan guling ke belakang dan diakhiri dengan kaki lurus. Gerakan akhir adalah kembali pada posisi berdiri. Ketika gerak akhir, kedua tangan harus membantu mengangkat anggota badan bagian atas agar dapat memudahkan untuk mengguling.

Kesalahan yang sering dilakukan oleh para pemula adalah ketika menjatuhkan pantat dan anggota badan saat mengawali guling belakang banyak yang ragu-ragu. Hal ini menyebabkan kecenderungan kedua kaki di tekuk. 

4. Guling Belakang Split (back roll straddle)

Guling belakang split adalah gerakan yang diawali dengan posisi jongkok siap untuk guling kebelakang dilanjutkan dengan membuka kedua kaki ke samping kiri dan kanan dan selanjutkan diakhiri dengan guling belakang. Pada saat guling kedua kaki mulai dibuka dan diluruskan yang akhirannya dengan kedua kaki 




kebelakang lagi dan diakhiri dengan posisi kedua kaki rapat dan ditekuk. Dalam melakukan

gerakan back roll straddle ini yang harus diperhatikan adalah ketika melakukan gerakan split harus selebar mungkin agar memudahkan untuk berdiri mengangkat tubuh bagian atas. Kedua tangan membantu mengangkat kepala agar lebih memudahkan melakukan guling belakang. Gerakan back roll straddle ini dapat dilakukan dengan variasi kedua kaki split kemudian guling belakang seperti biasa dengan kaki ditekuk. Kedua gerakan ini dapat dilakukan secara bergantian.

 

5. Guling Kebelakang Stut (back extension roll)

Guling belakang kaki lurus di lanjutkan gerakan stut dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama,  sebagai berikut.  

a. Posisi siap berdiri dengan kedua tangan di atas, gerakan selanjutnya adalah melakukan guling ke belakang dengan posisi kedua kaki ditekuk.

b. Selanjutnya menggulingkan punggung kaki ke belakang (gerakan guling belakang).

c. Pada saat pelaksanaan kedua kaki dijulurkan keatas membentuk gerakan handstand.

d. Gerakan akhir, kedua kaki lurus menumpu pada matras, diikuti dengan menegakkan badan dan mengangkat kedua tangan dan lengan ke atas.

e. Kesalahan yang sering dilakukan adalah saat gerakan harus melakukan handstand, kedua kaki sering tidak lurus ke atas, namun masih banyak yang di belakang. Hal ini terjadi karena pada saat menjulurkan kedua kaki di atas pandangan tidak menatap lurus ke atas.

 


Gerakan back extension roll cara kedua, sebagai berikut.

1. Cara kedua ini, pada dasarnya sama dengan cara pertama. Perbedaannya adalah pada posisi jatuhan pantat kedua kaki tetap dalam kondisi lurus. 

2. Posisi berdiri di ikuti menjatuhkan tumpuan pantat yang dibantu oleh kedua tangan menumpu di matras dengan tujuan untuk menahan badan. 

3. Selanjutnya melakukan guling kebelakang dengan posisi kedua kaki tetap lurus dan di saat guling kebelakang kedua kaki di julurkan ke atas dengan dibantu dorongan kedua lengan untuk membentuk posisi handstand. 

4. Gerakan selanjutnya akhiran dengan cara menjatuhkan kedua kaki dalam keadaan lurus dan siap berdiri tegak kembali.

Yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan ini adalah ketika menjatuhkan pantat agar benturan menjadi lebih terkontrol maka kedua tangan ikut menyangga ketika pantat menumpu di atas matras.

C. Meroda (cartwheel)

Pengertian gerakan meroda adalah gerakan yang di awali dengan Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan kedua tangan diikuti kedua kaki secara bergantian, seperti mirip handstand tetapi menyamping. Gerakan selanjutnya adalah menumpu pada kaki secara bergantian. 

 


Cara melakukan gerakan meroda (cartwheel) sebagai berikut.

1. Meroda merupakan gerakan senam lantai yang di awali dengan sikap berdiri tegak, dengan kedua tangan lurus ke atas dan salah satu kaki kiri atau kanan di depan.

2. Gerakan selanjutnya adalah langkahkan kaki kiri ke depan sebagai tumpuan kemudian diikuti dengan meletakkan kedua tangan di matras sebagai tumpuan lurus ke bawah. 

3. Setelah ini, kedua kaki angkat ke atas secara bergantian, sehingga posisi berdiri dengan kedua tangan ke arah samping. 

4. Gerakan akhir, adalah kaki kanan menumpu diikuti oleh kaki kiri dan selanjutnya berdiri tegak seperti biasa ke arah samping dengan posisi kedua tangan tetap lurus ke atas.

     Dalam melakukan gerakan meroda ini, dapat dilakukan dengan tujuan kaki kiri terlebih dulu atau kaki kanan. Gerakan kunci yang harus diperhatikan oleh para pemula adalah kedua telapak tangan pada saat melakukan pendaratan adalah sejajar.

 Kesalahan umum dalam melakukan gerakan meroda:

1. Tangan mendarat bersamaan

2. Tangan tidak pada garis lurus arah gerakan.

3. Saat tangan kanan mendarat terlalu dekat atau terlalu jauh.

4. Ayunan kaki kanan dan tolakan kaki kiri kurang kuat, gerakan meroda tidak berhasil dan jatuh.

5. Tangan, badan, dan kedua kaki tidak lurus, dan kaki dibuka kurang lebar.

6. Pada saat sikap handstand panggul menekuk.

7. Kepala menunduk, pandangan tidak ke tangan.

8. Gerakan tidak pada garis lurus (Suyati, 1995:452).

 

D. Round Off

Round off merupakan gerakan yang hampir memiliki kesamaan seperti meroda. Perbedaan keduanya adalah pada gerakan akhir.

Cara melakukan gerakan round off, sebagai berikut. 

 


Meroda gerakan akhirnya tetap menghadap ke samping, sedangkan Round off gerakan akhirnya adalah menumpu dengan kedua kaki secara bersamaan dan menghadap kearah awalan berlari.

1. Teknik melakukan Round off yaitu mengawali gerakan dengan berdiri dengan kedua tangan lurus ke atas. 

2. Selanjutnya dengan gerakan melangkah ke depan kedua tangan siap menumpu ke matras diikuti dengan melemparkan  kaki pertama dan saat mencapai atas disusul oleh kaki kedua untuk dirapatkan. Sehingga pada saat kedua kaki rapat di atas seluruh badan, tangan, dan kedua kaki seperti gerakan berdiri.

3. Gerakan akhir adalah menjatuhkan kedua kaki bersamaan dengan posisi badan menghadap ke arah awalan melangkah.

     Kunci gerakan yang harus dilakukan adalah ketika mengawali tumpuan kedua tangan tidak sejajar seperti meroda, akan tetapi tangan yang kanan bagi yang tidak kidal, agak serong ke depan. Sehingga ketika terjadi pendaratan di gerakan akhir maka kedua kaki rapat dan dapat kembali menghadap ke arah lari ketika mengawali gerakan.


E. Headstand

1. Gerakan Headstand

Gerakan Headstand dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama,  gerakan berdiri yang menggunakan dasar/landasan dahi kepala yang dibantu oleh kedua telapak tangan yang bersama-sama membentuk segitiga sama sisi.

Cara melakukan gerakan headstand, sebagai berikut. 

 


1. Pertama, membuat dasar segitiga sama sisi antara kedua tangan dan dahi.

2. Kemudian anggota badan dalam posisi tegak dan kedua ujung kaki dalam keadaan lurus.

3. Gerakan selanjutnya adalah kedua kaki mendorong anggota badan ke depan pelan-pelan sehingga titik keseimbangan badan mulai kurang stabil.

4. Pada posisi seperti ini, kesempatan untuk mengangkat kedua kaki secara pelanpelan keatas,sambil menjaga keseimbangan.

5.Dalam mengangkat kaki ini dapat dilakukan secara bergantian atau bersamasama.

 

Hal ini tergantung pada masing-masing pembelajar, mana yang akan dilakukan terlebih dahulu. Kesalahan yang seringkali dilakukan adalah sebelum melakukan stand, badan sudah mengguling terlebih dahulu. Hal ini karena belum menemukan titik keseimbangan badan ketika akan mengangkat kedua kaki ke atas. Gerakan headstand ini pada dasarnya adalah gerakan keseimbangan yang cukup mudah untuk dilakukan.

  

Melakukan gerakan headstand dengan cara yang kedua, dapat dilakukan dengan cara menggunakan tiga tahapan gerakan sebagai berikut. 

1. Tahap awal, meletakkan dahi di atas matras, kemudian kedua tangan dan lengan diletakkan membentuk segitiga sama kaki dengan dahi. Posisi badan diusahakan tegak dengan cara kedua kaki mendorong ke depan sampai merasakan ada titik keseimbangan tubuh pada gerakan awal ini.

2. Tahap pelaksanaan, ketika pada tahap awal tubuh sudah mencapai titik keseimbangan, maka angkat kedua kaki bersama-sama secara pelan-pelan sampai posisi badan dapat berdiri tegak dan dalam posisi stabil. Selanjutnya ke dua kaki ditekuk terlebih dahulu dengan mendekatkan paha ke sekitar perut.

Bila sudah mencapai titik keseimbangan, maka kedua kaki dapat diangkat secara bersama-sama secara pelan sampai tubuh dalam keadaan lurus dan stabil. Sedangkan cara ketiga, seperti cara kedua, namun dalam meluruskan kaki secara bergantian, sambil mencari titik keseimbangan.

3. Tahap akhiran, setelah mencapai titik keseimbangan maka untuk kembali seperti gerakan awal, dapat dilakukan dengan menurunkan kedua kaki lurus secara bersama-sama. Kedua, dapat menurunkan kedua kaki ditekuk terlebih dahulu baru kembali kegerakan awal. Ketiga, dengan menurunkan kaki ditekuk secara bergantian menuju kegerakan awal. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan berdiri

dengan kepala (headstand), yaitu:

1. Dalam meletakkan kedua telapak tangan dan kepala di matras tidak membentuk segitiga sama sisi.

2. Jarak kedua telapak tangan dan kepala di matras terlalu lebar atau sempit.

3. Pada saat mengangkat panggul dan kaki ke atas terlalu kuat atau lemah sehingga tidak bisa berdiri dengan baik.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar